GenPI.co - Teh hijau dianggap sebagai minuman terbaik untuk mengurangi berat badan, namun mencelupkan kantong teh ke dalam air hangat mungkin bukan hal yang paling sehat.
Teh hijau telah mendapatkan popularitas luar biasa karena manfaat kesehatannya yang dipuji, mulai dari antioksidan hingga potensi khasiat penurunan berat badan.
Meskipun banyak orang lebih menyukai teh celup yang nyaman, penting untuk menyadari potensi bahaya yang terkait dengan penggunaannya, dilansir Times of India.
Telah diketahui bahwa fluorida dari tanah terakumulasi dalam daun teh hijau.
Konsumsi fluorida yang berlebihan dapat menyebabkan fluorosis, suatu kelainan yang melemahkan dan mengubah warna gigi dan tulang.
Pestisida mungkin disemprotkan ke tanaman teh, dan residunya mungkin tertinggal di daun.
Jika tertelan dalam jangka waktu lama, sisa kantong teh ini bisa berbahaya bagi kesehatan seseorang.
Menurut penelitian terbaru, ketika kantong teh direndam dalam air panas, beberapa kantong teh, terutama yang terbuat dari nilon atau PET, dapat membocorkan mikroplastik ke dalam teh.
Beberapa masalah kesehatan terkait dengan konsumsi mikroplastik.
Kantong teh tertentu disegel menggunakan senyawa aluminium untuk meningkatkan umur simpannya.
Paparan aluminium dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan neurotoksisitas dan dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit seperti Alzheimer.
Epichlorohydrin adalah bahan kimia yang diaplikasikan pada kertas kantong teh tertentu untuk meningkatkan kekuatan basahnya.
Dikenal sebagai karsinogen, zat ini bisa berbahaya bagi kesehatan jika meresap ke dalam teh.
Kantong teh mungkin berisi daun dengan kualitas berbeda-beda.
Dibandingkan dengan daun utuh, daun berkualitas rendah, seperti daun kipas dan debu teh, sering digunakan dalam kantong teh dan memiliki lebih sedikit manfaat kesehatan.
Kantong teh ini mengandung daun teh berkualitas rendah, yang berkontribusi terhadap kandungan antioksidan lebih rendah dan kandungan kafein lebih tinggi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News