Warning Pakar Epidemiologi UI Soal Vaksin Nusantara: Tak Layak!

21 Februari 2021 18:20

GenPI.co - Vaksin Nusantara yang dikembangkan eks Menteri Kesehatan Agus Terawan Putranto telah memasuki tahap kedua.

Namun vaksin buatan dalam negeri tersebut dipertanyakan oleh  Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono. 

BACA JUGA: Pakar Top Beber Pasal Karet UU ITE, Korbannya Guru Hingga Vokalis

Pandu bahkan meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menghentikan vaksin nusantara itu demi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia.

Dalam keterangan resminya, Sabtu (20/2), Pandu mengatakan bahwa vaksin nusantara memanfaatkan sel dendritik yang bersifat individual.

"Jadi, sebenarnya sel dendritik untuk terapi bersifat individual, dikembangkan untuk terapi kanker. Sehingga tidak layak untuk vaksinasi massal," tegas Pandu.

Ia lantas membeber bagaimana sel dendritik digunakan pada dalam terapi kanker. 

Kemampuan imun pada tubuh  bukan karena setiap orang diberi jumlah sel dendritik, tetapi karena setiap orang sel dendritik-nya bisa mendapat perlakuan yang berbeda.

BACA JUGA: IPW Desak Kompol Yuni si Kapolsek Cantik Dihukum Mati

Dijelaskannya, sel dendritik yang dibiakan ditambahkan antigen tumor diisolasi dari darah pasien untuk kemudian disuntikkan kembali kepada pasien tersebut. 

"Sementara, pada vaksin, sel dendritik ditambahkan antigen virus," ujar Pandu.

Selain itu, penanganan sel dendritik membutuhkan peralatan canggih, ruang steril dan inkubator CO2. Belum lagi adanya potensi risiko.(*)

BACA JUGA: Ungkit Kasus Ahok, Jubir Jokowi Blunder, Diskakmat Refly Harun

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co