GenPI.co - Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Padjadjaran Sri Yusnita Irda Sari meminta masyarakat kritis saat membeli air bersih.
Menurut Sri, saat ini sangat sulit membedakan air bersih dengan yang tekontaminasi.
BACA JUGA: Bawang Merah Khasiatnya Sangat Ajaib, Penyakit Kronis Ambrol
“Kalau mau beli, setidaknya tanya ada sertifikatnya nggak, kapan terakhir uji ke lab,” kata Sri dalam kelas jurnalis bertajuk Peran Media dalam Mengedukasi Masyarakat Mengenai Prilaku Hidup Bersih Melalui Pemahaman Air Minum Terstandarisasi yang diselenggarakan PWI, Senin (19/4).
Dengan adanya kecermatan konsumen, Sri menilai para pengusaha akan memenuhi kewajibannya. Misalnya, menjual air yang sesuai dengan standar.
“Mau nggak mau pengusaha memenuhi kewajiban memastikan kualitas air yang dijual itu karena takut kehilangan konsumen,” imbuh Sri.
Sri juga membenarkan bahwa saat ini sulit membedakan kualitasnya air yang sudah memenuhi syarat atau tidak.
Pada umumnya masyarakat hanya bisa mengandalkan parameter fisik.
“Berkaitan dengan depot air minum, perlu kesadaran dari pihak pengusaha. Kalau tidak berkualitas, dampak ke masyarakat bisa buruk,” kata Sri.
Sri menilai perlu adanya pengawasan dari pemerintah. Selain itu, awareness dari masyarakat perlu ditingkatkan.
BACA JUGA: Bahaya! Efek Makan Kurma Berlebihan Sangat Mencengangkan
Di sisi lain, pemilik usaha depot air juga harus ditinjau ulang terkait pembersihan galon dan airnya.
Sebab, teknologi yang digunakan sudah sangat lama dan sampai sekarang metode pembersihan galon belum ada yang baru. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News