Ada Polisi Keamanan Makanan di Destinasi Digital Ini

10 Februari 2019 19:44

“Hayooo, sinten wingi sing kesupen mboten ngagem celemek pas ngladosi pelanggan?” (Hayoo, siapa yang kemarin lupa tidak memakai celemek saat melayani pelanggan?), seru salah satu orang di Paseban. Kemudian dijawab dengan gelak tawa malu-malu oleh beberapa orang.

Sudah sebulan lebih hadir sosok relawan cantik di setiap hari Jumat saat briefing pengelola dan pedagang pasar Kumandang. Sambil bercanda dan mencairkan suasana, Laeli Nur Hasanah atau yang kerap disapa Laeli ini melakukan evaluasi terkait persiapan dan penyajian kuliner para pedagang yang digelar setiap hari Minggu.

Laeli menyampaikan bahwa motivasinya adalah belajar jajanan tradisional, pengembangan potensi lokal dan memberi manfaat sesuai dengan ilmu dan background pendidikan yang dia punya. Lulusan S2 Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor ini sebenarnya sudah lama ingin melakukan kegiatan ini saat pertama kali Pasar Kumandang dibuka, kurang lebih 9 bulan yang lalu. Namun karena jarak dan saat itu masih kuliah, jadi dia baru bisa merealisasikannya awal tahun lalu.

“Ini merupakan projek sosial di bidang kesehatan yang diinisiasi oleh komunitas Wonosobo Muda yang saya ikuti, yang berfokus pada edukasi dan pendampingan makanan sehat, bergizi dan aman dengan sasaran pedagang makanan di pasar Kumandang”, terangnya.

Seorang pedagang sedang mempresentasikan cara membuat makanan yang dijualnya

Kegiatan yang rencananya dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Januari hingga pertengahan Maret besok juga antusias diikuti banyak relawan baik dari komunitas Wonosobo Muda dan lainnya dengan latar belakang yang bermacam-macam seperti perawat, dokter, agribisnis, guru, teknik, dan masih banyak lagi.

“Tujuan kegiatan ini, antara lain adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan dan keamanan makanan bagi pedagang makanan di pasar Kumandang, memberikan informasi gizi pada setiap menu makanan yang dijual di Pasar Kumandang. Menjamin kesehatan dan keamanan pangan di Pasar Kumandang, juga sebagai wadah belajar bersama tentang gizi dan kesehatan di Wonosobo khususnya. Dan yang penting lagi adalah terdokumentasinya jajanan tradisional yang kita punyai. Akan kita bukukan”, sambungnya.

Projek yang bernama WM Health for Kumandang ini punya 4 pokok kegiatan yang menjadi sasaran utama yaitu : edukasi makanan sehat, bergizi dan aman, pendampingan hygiene dan sanitasi bagi penjual makanan di pasar Kumandang, inventaris makanan dan jajanan tradisional ,dan yang terakhir adalah konsultasi gizi dan kesehatan.

“Saya kagum karena para pedagang Pasar Kumandang punya keinginan belajar yang tinggi, open minded dan semuanya kreatif. Padahal, saya dan tim jadi polisi disana. Polisi keamanan makanan, hehe”, tambah Laeli ketika ditanya tentang kesannya selama ini mendampingi pedagang.

Salah satu pedagang, Ridho, merasa senang karena dapat informasi dan pengetahuan baru terkait makanan.

“Saya senang karena belajar hal baru dan yang sangat bermanfaat untuk jualan saya. Kadang masih suka lupa, tapi selalu diingatkan dan diberi banyak masukan. Terimakasih kesabarannya selama ini mendampingi kami”,ucap Ridho.

Handoyo Laras, salah satu pengurus komunitas Hidroponik Wonosobo yang juga saat itu sedang singgah dan bertamu, sempat mengikuti kegiatan briefing di hari Jumat tersebut merasa terharu dan bangga.

“Saya pribadi merasa terharu ketika melihat simbah-simbah mempresentasikan pembuatan cenil, yang notabene jajanan tradisional, menggunakan metaplan. Saking ternganganya saya nggak sempat ambil foto dan videonya”, ungkap Handoyo.

Lurah Pasar Kumandang, Asngari, mengapresiasi bentuk kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman penggerak komunitas yang ikut membantu Pasar Kumandang agar bisa lebih baik lagi.

Baca Juga : Komunitas Lettering Wanaksara Percantik Pasar Kumandang Wonosobo

“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, mbak Laeli dan komunitas Wonosobo Muda yang mau sukarela untuk membantu para pedagang agar lebih sadar akan kebersihan dan keamanan makanan yang dijual. Luar biasa sekali semangat mbak Laeli dan tim, dari pintu ke pintu menginventarisir menu, dan bisa mengkoordinasi warga. Harapannya, kegiatan ini tidak akan berhenti disini saja, para pedagang bisa terus menerapkan ilmu yang sudah diberikan”, ucap Asngari.

Pada gelaran ke-35 hari Minggu (10/02) ini, Pasar Kumandang mengajak Wonosobo Muda untuk menggelar konsultasi gizi dan kesehatan gratis di paseban Pasar Kumandang. Layanan berupa cek tekanan darah, gula darah, asam urat, serta konsultasi gizi dan kesehatan yang terbuka dan gratis ini ramai diserbu para pengunjung pasar dan juga pedagang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co