GenPI.co - Isu reshuffle kabinet belakangan ini makin mencuat seiring dengan peleburan 2 kementerian. Melihat ini, politikus Partai Golkar Mukhammad Misbakhun menilai kinerja para menteri harus diukur dari sisi pencapaian.
Hal tersebut bisa dilihat dari pertama kali dilantik hingga saat ini.
“Capaiannya apa, dengan sebagian setahun yaitu adalah fase pandemi dan itu adalah fase paling berat dalam perjalanan kita,” kata Misbakhun dalam di Parlemen DPR RI, Senayan, Kamis (22/4).
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet Makin Dekat, Ini Sosok Calon Menteri dari PAN
Pencapaian tersebut, antara lain mengelola sistem sosial, sistem ekonomi, sistem pendidikan, sistem pertahanan, sistem keamanan dan lainnya.
Menurut Misbakhun, Jokowi yang memegang rapor para menteri dan mengoperasikan negara dalam situasi emergency tentunya tahu yang dibutuhkan.
“Itulah kalau menurut saya kebutuhan tentang reshuffle atau tidak hanya presiden yang tahu, karena persepsi pemerintahannya Pak Jokowi itu harus memberikan legacy yang dirasakan oleh rakyat,” paparnya.
Anggota Komisi XI DPR itu juga mengatakan, jika Jokowi melakukan reshuffle, itu menjadi kebutuhan pemerintah.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet: Mendik Jadi Menkeu, Menkes Jadi Menperin
Sebab, presiden perlu itu untuk menaikkan atau memperkuat kinerja. Namun, bukan berarti yang terkena reshuffle itu adalah orang yang jelek, mungkin waktunya yang kurang tepat, karena menteri itu dipilih pada saat situasi normal dan kini masa pandemi.
“Jadi pencitraannya itu harus kita lihat, antara citra persepsi dan kinerja, ini berjalan beriringan. Jangan citranya yang didahulukan, kinerjanya di belakang,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News