GenPI.co - Anies Baswedan boleh populer di kalangan milenial. Elektabilitasnya boleh tinggi. Tapi dia disebut-sebut tidak akan masuk bursa capres 2024. Kok bisa?
Dari mana analisisnya? Parpol mana yang bisa kompak menolak godaan elektabilitas sang gubernur yang ada di puncak berbagai lembaga survei?
BACA JUGA: Bilang Mau Tiduri Istri Kru Nanggala 402, Nggak Tahunya...
Politisi Ferdinand Hutahaean mencoba membuka tabir rahasianya. Yang pertama dikritisinya adalah kunjungan Anies ke berbagai daerah di Jawa Timur.
Kunjungan Anies itu disinyalir sebagai safari politik pemilihan presiden 2024. Ada Cilacap dan Ngawi yang sudah dikunjungi.
Meski dibalut dengan tinjauan kesiapan pangan ke DKI Jakartam kunjungan Anies ke dua provinsi tersebut sangat kental dengan aroma politis.
Maklum, saat singgah di Sragen, bos beras di wilayah tersebut dengan tegas mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
"Hal itu juga diperkuat dengan kunjungan Anies ke Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo untuk sowan kepada ulama. Anies juga menginap di Kota Madiun dan bertemu walikotanya, selain juga bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa." kata Ferdinand.
Dia menilai rangkaian pertemuan itu memang bernuansa politis. Kepada ulama, Anies berupaya mendekatkan diri dengan datang langsung ke Pondok Modern Gontor.
Dukungan ulama ini sangat diperlukannya agar nantinya Jatim dapat menjadi lumbung suaranya.
"Dukungan juga diharapkan dari Ngawi dan Madiun, yang dikenal basis merah. Kalau basis merah juga mendukungnya, maka Jawa Timur sebagai suara terbesar kedua secara nasional dapat dikuasai Anies," terang dia.
Hal yang sama juga terlihat di Jawa Tengah yang merupakan suara terbesar ketiga secara nasional. Dengan masuk ke Cilacap dan Sragen, Anies juga berupaya untuk mendapat dukungan dari basis merah yang terbesar di Indonesia.
Kalau basis merah Jawa Tengah mendukung Anies, maka peluang memenangkan suara yang selama ini dikuasai PDIP sangat mungkin dapat diwujudkan.
Terkait itu, Ferdinand mengatakan bahwa nama Anies Baswedan tidak akan masuk dalam bursa calon presiden (Capres) 2024, ataupun Wapres.
BACA JUGA: Pengumuman Penting! Moeldoko Akhirnya Jadi Ketua Umum
"Orang ini tak akan masuk namanya sebagai Capres atau Cawapres 2024. Ini bukan Safari Politik Pilpres 2024, tapi safari politik merasa akan ikut pilpres," cuitnya, dalam akun Twitternya, Senin (26/4/2021).
Dia menyebut kegiatan yang dilakukan Anies bagus. Manusia, menurut Ferdinand berhak punya cita-cita dan berusaha untuk mencapai tujuan.
"Ngga apa-apa, bagus itu. Semua manusia berhak punya cita2-cita dan berusaha. Yang penting jangan edan," ujar dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News