GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa penangkapan eks Sekretaris Umum FPI Munarman terkait pembaiatan ISIS adalah hal yang wajar.
Pasalnya, negara memang harus hadir untuk mengamankan masyarakat secara keseluruhan dari ancaman kelompok radikal dan teroris.
BACA JUGA: Novel Komentar Soal Munarman, Mendiang Kabinda Papua ikut Disebut
“Jadi, bukan berarti kelompok radikal itu tidak diperhatikan sebagai warga negara, tapi ajaran mereka bertentangan dengan ideologi,” ujarnya kepada GenPI.co.
Ngorang mengatakan bahwa ideologi yang dianut oleh suatu negara pasti sudah tercantum di dalam konstitusi.
Oleh karena itu, kelompok radikal dan teroris tersebut bertentangan dengan konstitusi suatu negara.
Selain itu, ideologi kelompok radikal dan teroris tak akan diterima, karena mereka terus menerus melakukan ancaman.
“Ideologi mereka tak akan diterima jika menimbulkan keresahan. Mereka juga tak bisa merasa menjadi yang paling benar, karena Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika,” kata Ngorang.
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu memaparkan bahwa ideologi Indonesia sangat dijunjung tinggi oleh para pendiri bangsa.
BACA JUGA: Pakar Hukum Blak-blakan Soal Munarman, Sebut Negara Lakukan...
Ngorang pun menyebutkan bahwa salah satu tokoh Islam pendiri bangsa Indonesia adalah bapak dari Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, yaitu KH Abdul Wachid Hasyim.
“Selain itu, banyak tokoh-tokoh ulama lain yang luar biasa yang juga turut serta menjadi founding father Indonesia,” paparnya(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News