GenPI.co - Sejumlah kalangan berpendapat pemilihan presiden 2024 mendatang setidaknya harus ada tiga pasangan calon untuk menghindari perpecahan anak bangsa.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Studies (Indostrategic) Khoirul Umam, mengatakan jika Pilpres diikuti 3 paslon maka simulasi pertama muncul pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani.
BACA JUGA: Survei Capres, Selangkah Lagi AHY Salip Prabowo
"Prabowo-Puan, sebagai hasil perkawinan politik PDIP-Gerindra. Pengalaman 10 tahun memberikan kesempatan pada Jokowi sebagai figur di luar trah Soekarno dirasa sudah cukup bagi PDIP," ujar Khoirul dalam keterangannya, Kamis (6/5).
Jika itu terjadi, lanjut Khoirul, akan harapan peluang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pupus sudah.
"Prabowo-Puan menjadi pilihan rasional, dengan paket kursi kabinet lebih banyak bagi PDIP saat di pemerintahan," ungkapnya.
Calon yang kedua adalaha Anies Baswedan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pasangan ini sebagai hasil perkawinan Partai Demokrat, Partai Nasdem dan juga PKS.
"Anies bisa menjadi titik temu antara Nasdem dan PDIP, dan selanjutnya dikawinkan dengan AHY sebagai representasi kekuatan Partai Demokrat," jelasny.
Selanjutnya calon yang ketiga, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto berpasangan dengan AHY. Hasil perkawinan Golkar dan Demokrat sudah cukup untuk memenuhi syarat Presidential Thershold 20 persen.
BACA JUGA": Relawan Jokowi Bongkar Brutus Istana, Pratikno Terseret
Sementara, kata Khoiru, calon lainnya seperti Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Eric Tohir, kemungkinan akan terkendala oleh dukungan partai politik. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News