Ngabalin Gagal Bernalar, Sebut Busyro Muqoddas Berotak Sungsang

15 Mei 2021 20:45

GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung turut berkomentar terkait Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas berotak sungsang.

Menurut Rocky, hal ini adalah sesuatu yang selalu terjadi dalam setiap debat, apalagi ketika salah satu pihak sudah tak mampu memenangkan perdebatan secara benar.

BACA JUGA: Ngabalin Harus Legawa, Jokowi Bisa Lakukan Ini Gegara Omongannya!

“Karena dia nggak mampu memenangi isunya dengan susunan argumen yang koheren, maka dia cari cara untuk melemahkan mental lawannya dengan mengolok-olok,” ujarnya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (15/5).

Rocky mengatakan bahwa yang dilakukan oleh Ngabalin adalah argumen ad hominem. Dia juga menyebutkan bahwa ad hominem selalu terjadi di dalam politik Indonesia.

“Saya sendiri selalu pakai kata dungu, tapi saya selalu terangkan kalau itu karena kesalahan berpikir. Gagal bernalar itu namanya dungu,” katanya.

Lebih lanjut, filsuf itu menilai bahwa pernyataan yang dilontarkan oleh Ngabalin terhadap Busyro adalah salah satu bentuk penghinaan.

BACA JUGA: Ali Ngabalin Makin Jemawa, 2 Ketua Muhammadiyah Disuruh Mundur

“Tapi, mungkin Pak Busryo tak merasa terhina, karena dia tahu bahwa yang ngomong itu nalarnya dungu karena ad hominem itu tadi,” ungkapnya.

Akademisi itu memaparkan bahwa hal bisa terjadi karena orang-orang di istana tak dibekali dengan latihan berargumentasi secara logis dan dewasa.

“Politik itu harus diasah dengan argumentasi yang logis dan dewasa,” paparnya.

Rocky menuturkan bahwa perdebatan memerlukan logika yang lurus tanpa mendiskreditkan lawan bicara.

“Soal upaya untuk membunuh si pembawa berita itu juga sudah berkali-kali saya alami. Misalnya, saya disebut atheis, karena orang nggak mau dengan argumentasi saya,” tuturnya. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co