GenPI.co - Pengamat politik Wempy Hadir memberi tanggapan terkait kegagalan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).
Sebagai lembaga pemberantas korupsi, menurut Wempy, KPK sendiri menyimpan banyak sekali misteri di dalamnya.
BACA JUGA: Sorotan Tajam Akademisi Soal Independensi KPK, ICW Ikut Terseret
"Misteri terbaru adalah bagaimana 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan," ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (16/5).
Menurut Wempy, memang perlu ada kepastian soal wawasan kebangsaan dari pegawai KPK atau pun ASN.
"Sudah sewawajarnya negara melakukan tes sebagai alat untuk mengukur sejauhmana kedalaman tingkat wawasan kebangsaan dan pemahaman soal ideologi Pancasila," katanya.
Meski demikian, menurut Wempy, harus ada transparansi soal soal materi tes wawancara.
Di sisi lain, Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah juga sempat memberi tanggapan terkait isu pemberhentian penyidik dan pegawai KPK yang tidak lolos TWK sebagai syarat menjadi ASN.
"Prinsipnya, KPK merupakan lembaga penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi yang harus transparan," ujar Fahri Hamzah.
BACA JUGA: Soroti Alih Status ASN Pegawai KPK, Pakar Ungkap Sejumlah Benefit
Fahri juga mengatakan bahwa apa pun yang terjadi di KPK haruslah menjadi suatu proses yang transparan.
Sebab, menurut Fahri, itulah cara untuk melihat kinerja pemerintahan, khususnya dalam tradisi demokrasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News