GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih minim pengalaman politik, sehingga belum pantas untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Oleh karena itu, menurutnya, jalan paling realistis yang bisa ditempuh AHY adalah mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
BACA JUGA: Menang Besar, AHY vs Moeldoko 4-0
“AHY untuk jadi calon presiden itu agak berat, jadi lumayan kalau jadi calon wakil presiden. Itu jalan paling real bagi AHY saat ini,” ujarnya kepada GenPi.co beberapa waktu lalu.
Menurut Ngorang, satu-satunya prestasi yang bisa dilihat langsung oleh masyarakat Indonesia adalah kemenangannya dalam konflik KLB Partai Demokrat.
“Itu salah satu faktor yang mendongkrak popularitas AHY dan kemungkinan mempopulerkan kembali nama PD,” ungkap Ngorang.
Namun, pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menegaskan bahwa AHY belum pernah berada dalam posisi untuk merumuskan kebijakan yang strategis untuk pembangunan bangsa.
“Kalau ditanya apa kebijaksanaan AHY dalam rangka pembangunan negara ini, ya, belum ada. Sebab, dia belum pernah jadi pejabat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Ngorang mengatakan bahwa AHY juga belum pernah menjadi pihak yang terjun langsung untuk menghadap masyarakat.
“Saya pun heran, maksud AHY ini apa? Dia punya ambisi untuk jadi presiden, tapi hal yang dilakukannya begini. Lalu, mau jadi apa pemerintahan kita setelah dia jadi presiden?” katanya.
Ngorang memaparkan bahwa seharusnya AHY mendatangi masyarakat secara langsung agar bisa mendapatkan simpati.
BACA JUGA: Jadi Cawapres adalah Langkah Paling Realistis Untuk AHY
Menurutnya, AHY bahkan bisa memanfaatkan bencana alam sebagai salah satu momen untuk berkampanye.
“Itu peluang bagus sebenarnya, tapi kenyataannya tidak dia lakukan. AHY hanya kirim bantuan, ya, semua orang juga bisa. Masyarakat tak butuh kiriman saja, sebab sentuhan manusia itu harus tetap ada,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News