GenPI.co - Pengamat militer dan keamanan Khairul Fahmi menduga adanya operasi Madoga Raya gabungan TNI-Polri guna memberantas kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tidak efektif.
Selain itu, Khairul bahkan melihat bahwa operasi tersebut terkesan mengulur waktu, sehingga kelompok tersebut masih belum dapat diatasi hingga sekarang.
BACA JUGA: MIT Poso Terbagi Jadi 2 Kelompok, Upaya TNI-Polri Bisa Makin...
"Saya pikir persoalannya tidak sederhana, satu sisi kita tahu bahwa operasi diduga tidak efektif tapi juga boros uang negara dan ada gelagat mengulur-ulur waktu," ucap Khairul kepada GenPI.co, Rabu (19/5).
Menurutnya, keadaan tersebut terlihat jelas, yang mana operasi Madoga Raya belum dapat mengatasi serangan MIT di Poso.
Akan tetapi, dia tetap menginginkan operasi tersebut bisa berjalan, meski banyak pekerjaan rumah.
Operasi di Poso, kata Khairul, tetap harus dilanjutkan dengan skema seperti sekarang, yang mana TNI-Polri bergabung.
"Ini mau tidak mau memang harus tetap dilanjutkan dengan skema gabungan Polri dan TNI serta kombinasi antara penegakan hukum dan kedaulatan," jelasnya.
Selain itu, Khairul menekankan bahwa operasi tersebut tetap harus diperkirakan waktu untuk menangkap seluruh anggota MIT secepat mungkin.
BACA JUGA: MIT Poso Sulit Ditumpas, Pengamat Intelijen Beber 3 Alasan
Dengan demikian, warga akan merasa diperhatikan dan dapat menjalani aktivitas seperti biasa.
"Bagaimanapun operasi ini tidak boleh lagi terus berlarut menguras uang negara tanpa kepastian menghasilkan rasa aman dan meningkatkan kualitas hidup warga di kawasan Poso, Sulawesi Tengah," ujar dia menambahkan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News