Analisis Pengamat Politik Bikin Kaget, Nasib Prabowo Sungguh...

22 Mei 2021 04:20

GenPI.co - Dukungan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra se-Sumatera Utara (Sumut) kepada Ketua Umum Prabowo Subianto untuk kembali maju di Pilpres 2024 dideklarasikan.

Merespons hal tersebut, pengamat komunikasi politik Jamaluddin Ritonga mengaku tidak terkejut.

BACA JUGA: Mendadak Habib Rizieq Bongkar Alasan Kabur ke Mekkah, Bikin Kaget

"Sebab, selain Prabowo sebagai Ketua Umum yang dicintai kader Gerindra, ia juga memiliki elektabilitas paling tinggi di partai yang dipimpinnya," jelas Jamaluddin Ritonga kepada wartawan, Kamis (20/5).

Jamaluddin Ritonga mengungkapkan, jika saat ini elektabilitas Prabowo Subianto dibayang-bayangi oleh Sandiaga Uno yang merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. 

Namun, menurut pengamat politik ini, nilai jual Prabowo tampak sudah menurun, jika dibandingkan dengan Pilpres 2014 dan 2019.

BACA JUGA: Tangis Rachmawati Soekarnoputri Mendadak Pecah, Bongkar Tragedi

"Hanya saja Prabowo yang sudah berusia lanjut, tampaknya nilai jualnya sudah menurun bila dibandingkan pada tahun 2014 dan 2019. Indikasi ke arah itu terlihat setelah Prabowo masuk kabinet Jokowi. Banyak pendukungnya yang kecewa berat dan patah arang kepada Prabowo," jelas Jamaluddin Ritonga.

Jamaluddin Ritonga mengatakan, kecenderungan itu akan makin besar mengingat pemilih pada 2024 banyak dari kalangan anak muda.

Pasalnya, dari hasil beberapa survei, mayòritas anak muda lebih memilih Anies Baswedan, bukan Prabowo.

"Karena itu, dukungan eksternal terhadap Prabowo diperkirakan akan menurun pada Pilpres 2024. Setidaknya sebagian pendukungnya pada Pilpres 2014 dan 2019 akan beralih ke capres lainnya atau golput," bebernya.

Analisis Jamaluddin Ritonga menilai, jika Prabowo tetap dipaksakan maju di Pilpres 2024, maka dikhawatirkan akan kembali mengalami kekalahan seperti pilpres-pilpres sebelumnya.

"Tentu sangat menyakitkan bagi Prabowo kalau hal itu terulang lagi," tegas Jamaluddin Ritonga.

Menurut Jamaluddin Ritonga, di eksternal Gerindra, Salahudin Uno juga punya elektabilitas moncer. Ia juga punya pendukung fanatik, terutama dari emak-emak. 
"Meskipun ada indikasi, sebagian emak-emak juga kecewa dengan masuknya Sandiga Uno ke kabinet Jokowi. Sebagian dari emak-emak ini diperkirakan akan berpaling dari Sandiaga Uno bila maju pada pilpres 2024," ungkap Jamaluddin Ritonga.

"Meski begitu, kaum muda tampaknya lebih tertarik pada Sandiaga Uno daripada Prabowo. Karena itu, ada peluang dukungan yang lumayan besar dari anak muda kepada Sandiaga Uno," lanjutnya.

Namun, pengamat komunikasi politik ini menilai Prabowo tampaknya akan sulit menyerahkan capres kepada Sandiaga Uno. 

Ia mengatakan, selain terkesan memang ambisi politik Prabowo, juga kader Gerindra cenderung lebih memilih Menteri Pertahanan itu daripada Sandiaga Uno.

"Prabowo akan makin kekeh mencalonkan diri bila Perjanjian Batutulis II memang benar adanya. Tentu Prabowo akan sulit ingkar atas perjanjian itu. Prabowo dengan sendiri akan berpeluang berpasangan dengan Puan Maharani pada pilpres 2024," beber Jamaluddin Ritonga.

"Kalau pasangan Prabowo-Puan nantinya benar terjadi, maka peluang Sandiaga Uno maju dari Gerindra menjadi tertutup. Sandi kemungkinan akan bersabar untuk mendapat giliran pada pilpres 2029. Itupun kalau Sandiada Uno tetap loyal kepada Gerindra," imbuhnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co