GenPI.co - Ganjar Pranowo mungkin saja tidak menjadi prioritas PDIP untuk diusung sebagai calon presiden yang akan berlaga di 2024.
Namun jalan baginya tetap terbuka lebar, lantaran akan dijagokan partai lain dalam kontestasi politik itu.
BACA JUGA: Duet Maut Ganjar-Sandi, Relawan Jokowi Yakin Pasti...
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) A Khoirul Umam, Selasa (25/5).
Sebab menurutnya, basis elektabilitas kepemimpinan nasional di Indonesia masih berdasarkan ketokohan, bukan berbasis kepartaian.
“Itulah yang membuat SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, red) menang di Pilpres 2004, dan Jokowi menang di Pilpres 2014,” ujar Umam.
Terkait tidak diundangnya Ganjar dalam acara PDIP di Jawa Tengah, Umam pun membeberkan opininya.
Dia menyebut yang harus dilakukan Ganjar saat ini adalah menciptakan momentum agar dirinya bisa dilirik oleh partai politik lainnya.
Caranya adalah dengan membangun distingsi antara dirinya dibandingkan dengan patron politik lainnya.
BACA JUGA: Ganjar Dicuekin PDIP, Pegiat Medsos Beri Warning Tegas ke Puan
Dengan begitu, lanjutnya, masyarakat akan menganggap Ganjar pantas untuk didukung.
Jika Ganjar mampu mencapainya, ia berpotensi memenangi Pilpres walau didukung oleh basis koalisi minoritas atau partai politik non-mainstream.
Terkait elektabilitas Ganjar yang tinggi dibandingkan tokoh-tokoh lain, Umam juga menyampaikan analisisnya.
“Jangan hanya semata-mata ditopang oleh faktor biasnya dukungan publik yang menjadi basis pemilih loyal PDIP (captive market),” kata dia.
Jangan sampai pula popularitasnya mencuat lantaran menjadi gubernur di Jawa tengah yang penduduknya adalah ketiga terbanyak di Indonesia.(JPNN/GenPI)
BACA JUGA: Soal Ganjar, Jangan Sampai Blunder Taufik Kemas Diulang Bambang
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News