Juru Bicara Prabowo Tantang Pengamat Militer: Sebut Saja Mafianya

30 Mei 2021 05:20

GenPI.co - Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin blak-blakan menilai belum ada kerugian negara dari rencana Kementerian Pertahanan terkait anggaran Rp 1.760 triliun untuk modernisasi alutsista.

TB Hasanuddin membeberkan, bahwa hal itu masih baru sebatas rencana yang belum sampai pada pembelanjaan.

"Itu kan baru konsep perencanaan awal, belum masuk pada tahap pembelian atau pengadaan," tegas TB Hasanuddin dalam keterangannya, Sabtu (29/5).

BACA JUGA:  Sangat Berbahaya! Setelah Makan Pare Jangan Mengonsumsi Ini

Politikus PDIP ini mengaku, apa yang disampaikan Kementerian Pertahanan saat ini masih dikaji, termasuk oleh Komisi I DPR RI.

Dia menyatakan, kajian akan dicocokkan dengan kebutuhan dan disesuaikan kondisi keuangan negara.

BACA JUGA:  Tokoh NU Blak-blakan: Jokowi Sedang Mengkritik Presiden Indonesia

"Jadi kerugian negara bagaimana? Anggarannya saja kan masih dihitung. Bahkan mendapat persetujuan pun belum," ungkap TB Hasanuddin.

Anak buah Megawati Soekarnoputri ini pun menyatakan dukung penuh terhadap rencana modernisasi alutsista dalam rangka penguatan sistem pertahanan negara.

BACA JUGA:  Emosi Presiden Jokowi Mengejutkan, Semua Menteri Terdiam

Pasalnya, dia meyakini, nyaris seluruh alutsista yang dimiliki Indonesia sudah tua, bahkan banyak yang merupakan hibah negara asing.

"Prinsip saya setuju untuk memodernisasi alutsista TNI yang hampir 70 persen sudah tua. Tetapi anggaran dibutuhkan cukup besar. Karena masih pandemi dan sektor lainnya juga masih membutuhkan anggaran, maka silakan Menteri Keuangan untuk mempertimbangkan," kata TB Hasanuddin.

Sementara itu, Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo Subianto mengaku akan sangat berterimakasih jika Pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menyebutkan dan membuka sosok mafia alutsista pertahanan yang disebutnya sebagai Mister M.

"Bila perlu laporkan tindakan yang bersangkutan ke KPK atau kepolisian," jelas Dahnil dalam keterangannya, Senin (10/5).

Dahnil berharap, pernyataan Connie bukan hanya sekadar rumor dan fitnah. Termasuk yang dia sebut ada industri pertahanan bayangan.

"Jadi sebutkan saja Jenderal yang dia sebut-sebut bermain itu siapa? Apalagi Bu Connie menyebutkannya dengan embel-embel tidak memperoleh pengetahuan yang cukup terkait itu," ungkap Dahnil.

Menurut Dahnil, akibat pernyataan Connie banyak jenderal yang baik-baik di Kemenhan dan TNI yang menginginkan perubahan mendasar dan menguatkan pertahanan RI menjadi lebih baik, namun menjadi korban tuduhan dan rumor yang disampaikan Connie.

"Tradisi akademisi itu adalah jujur dan menyampaikan sesuatu didasari oleh fakta dan data bukan rumor apalagi fitnah," kritik Dahnil.

Dahnil memaklumi jika pernyataan Connie selaku akademisi salah. Namun, dia berharap Connie tidak berbohong.

"Jadi, kami akan sangat berterimakasih agar Bu Connie menyebut saja mafia-mafia itu, dan kita dukung agar ditindak secara hukum," tegas Dahnil.

Dahnil menyatakan, sejak awal menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto selalu mewanti-wanti tidak ada tempat bagi siapa pun yang mau bermain-main dalam upaya modernisasi alutsista.

"Ini terkait dengan eksistensi Indonesia sebagai bangsa, kewibawaan Indonesia sebagai negara. Beliau ingin semua upaya modernisasi alutsista dilakukan dengan akuntabel dengan tetap menjaga kepentingan nasional," pungkas Dahnil Anzar Simanjuntak.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co