GenPI.co - Akademisi politik Hamka turut memberikan pandangan terkait Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Dudung Abdurachman mendapatkan promosi jabatan dari Panglima Kodam Jaya menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Belakangan ini, banyak pihak berpendapat bahwa Dudung dipromosikan menjadi Pangkostrad akibat popularitasnya saat menghadapi Front Pembela Islam (FPI).
Menurut Hamka, opini itu muncul akibat kecerdasan publik dalam menilai berbagai fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini.
“Saya kira rakyat Indonesia sudah sangat cerdas untuk menilai berbagai fenomena hukum, ekonomi, dan politik,” ujarnya kepada GenPI.co.
Lebih lanjut, pengajar di FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta itu berharap agar TNI bisa bertindak objektif dalam menilai situasi keamanan dan ketahanan NKRI.
“Semoga TNI dapat berpikir serta bertindak objektif dalam menilai situasi keamanan dan pertahanan NKRI mutakhir,” tuturnya.
Pasalnya, rakyat dan TNI adalah garda terakhir dalam menjaga keamanan dan ketahanan negara.
“Rakyat bersama TNI adalah dua komponen yang selalu menjadi garda terakhir pertahanan negara dan bangsa,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Dudung Abdurachman kala itu kerap melakukan tindakan tegas terhadap FPI. Salah satunya adalah menurunkan spanduk dan baliho bergambar Mantan Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News