Pangi Beber Borok Presidential Treshold: Tetap Lobi di Belakang

31 Mei 2021 16:50

GenPI.co - Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai aturan presidential threshold dapat mematikan talenta tokoh dan calon pemimpin yang berpotensi menjadi sosok RI 1 .

Menurutnya, aturan presidential threshold ini hanya menyisakan ruang permainan yang berputar-putar pada permainan tingkat partai papan atas sebagai otoritas pemegang kendali.

“Jadi, pemberian tiket pencapresan pada siapa diinginkan melalui lobi-lobi politik belakang layar. Publik hanya menjadi penonton dan dipaksa memilih pada pilihan yang terbatas,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (31/5).

BACA JUGA:  Ganjar Puan Konflik, Gus AMI Malah Raih Hoki! Tiket 2024 Aman

Pangi juga mengatakan bahwa pemegang kunci otoritas tiket partai menjadi satu satunya patokan. 

Sehingga, elektabilitas racikan elektoral yang tinggi seakan-akan tidak berguna.

BACA JUGA:  Jika Hal ini Terjadi, Kekuatan Megawati Bakal Melempem, Ampun!

“Jika merujuk pada pemilu sebelumnya, sudah dapat dipastikan otoritas tiket hanya akan dimonopoli partai-partai papan atas,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, menurutnya, nama-nama presiden potensial yang selalu menghiasi lembaga survei hanya akan menjadi pajangan saja sebelum pesta politik 2024 dimulai.

BACA JUGA:  Jika Lakukan Hal Ini, Puan Bisa Kalahkan Ganjar

“Saya ingin katakan begini, elektabilitas itu bukan kunci untuk mendapatkan tiket pencapresan. Silahkan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil tinggi elektabilitasnya,” ujarnya.

Pangi juga menilai elektabilitas dan popularitas terkadang tak punya korelasi linear terhadap proses pencapresan.

 Oleh sebab itu, menurut Pangi presidential threshold 20 persen tidak berguna.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co