GenPI.co - Polda Papua akan menambah jumlah personel yang bertugas di daerah rawan untuk mengantisipasi serangan yang dapat mengakibatkan anggotanya meninggal dunia.
Evaluasi jumlah petugas yang ditempatkan di daerah rawan ini setelah sebelumnya terjadi serangan dari orang tidak dikenal (OTK) yang menewaskan seorang anggotanya pada Jumat (28/5).
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan seharusnya jumlah petugas yang berjaga di setiap pos daerah dengan kategori rawan antara 5 sampai 15 orang.
Fakhiri mengaku banyak wilayah terutama di daerah pegunungan yang masuk dalam kategori rawan gangguan kamtibmas karena adanya kelompok bersenjata.
Menurutnya, untuk memenuhi jumlah ideal petugas di pos daerah rawan itu masih belum bisa terealisasi karena terbatasnya personel.
Ia pun berharap kebutuhan ini bisa terpenuhi dengan adanya penerimaan Bintara Noken Polri.
“Semoga kekurangan personel dapat teratasi, meski belum menyeluruh mengingat luasnya Papua,” kata dia di Jayapura, Senin (31/5).
Sebelumnya, serangan terjadi di Oksamol mengakibatkan Briptu Mario Sanoi yang merupakan Ka Polsubsektor Oksamol meninggal dunia dibunuh OTK pada Jumat (28/5).
Pada saat terjadinya serangan, Mario Sanoi dalam keadaan seorang diri. Sementara tiga rekannya sedang berada di luar.
Kasus penyerangan juga pernah terjadi Sinak dan Ilaga.
“Kami sangat kehilangan salah satu putra terbaik Papua,” ucap Fakhiri. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News