GenPI.co - Wacana masa jabatan presiden tiga periode disebut bikin frustrasi rakyat. Pengamat politik Tony Rosyid ikut merespons wacana yang didengungkan PDIP.
Tony menjelaskan, dalam rangka menginsafi catat kelam Orde Lama dan Orde Baru, paling rasional untuk era reformasi adalah jabatan presiden dua periode.
"Lebih dari itu merupakan gagasan dan wacana yang kontra-reformasi, kontra-produktif, tidak reformis, tidak rasional," katanya kepada GenPI.co, Selasa (1/6).
Wacana itu disebut terkesan dipaksakan, dan hanya untuk memuaskan kepentingan segelintir orang.
Baginya, wacana presiden lebih dari dua periode, berpotensi mendorong lahirnya dendam politik yang berkepanjangan di kemudian hari.
"Paling mengkhawatirkan hal ini dapat membuat rakyat makin frustrasi," ucapnya.
Menurutnya, Jokowi sadar betul akan berbagai resistensi ini. Jadi, wajar jika beliau dengan tegas menolak tiga periode.
"Penolakan Pak Jokowi adalah aspirasi seluruh rakyat Indonesia. Rakyat yang sadar pentingnya mengawal reformasi," ucapnya.
Rakyat Indonesia disebut sepakat dengan Jokowi. "Spirit reformasi dan komitmen demokrasi harus dijaga dan kita selamatkan bersama," tambahnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News