GenPI.co - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto akhirnya blak-blakan mengatakan, alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Indonesia perlu diganti karena banyak di antaranya yang sudah tua.
Hal tersebut diungkapkan Menhan Prabowo Subianto setelah rapat dengan Komisi I DPR RI.
"Sebagaimana diketahui, banyak alutsista kita sudah tua, sudah saatnya memang mendesak untuk diganti, kebutuhan-kebutuhan yang sangat penting," jelas Prabowo Subianto, Rabu (2/6).
Menurut Prabowo Subianto, alutsista yang modern juga dibutuhkan untuk menghadapi dinamika strategis yang berkembang dengan sangat cepat.
Namun, Ketua Umum Partai Gerindra ini menekankan, rencana modernisasi alutsista itu masih digodok oleh Kementerian Pertahanan dengan sejumlah instansi terkait.
"Rencana ini masih kita godok bersama Bappenas, bersama Kementerian Keuangan dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya," jelas Prabowo kepada wartawan.
Prabowo Subinato juga mengungkapkan, dalam rapat dengan Komisi I yang berlangsung secara tertutup, ia telah memaparkan konsep rencana induk ke depan.
Ia juga menjelaskan mengenai sejumlah isu yang beredar mengenai rencana modernisasi alutsista.
"Banyak pertanyaan, ada juga isu-isu di luar dan sebagainya saya jelaskan satu per satu," ujar Prabowo Subianto.
Namun, Prabowo Subianto tidak menjawab saat ditanya oleh wartawan soal anggaran modernisasi alutsista yang disebut-sebut bakal berasal dari dana pinjaman luar negeri.
Saat ini, Kementerian Pertahanan memang menjadi sorotan menyusul munculnya rencana memodernisasi alutsista TNI secara maraton.
Rencana pembelian alutsista tertuang dalam Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 (Alpalhankam).
Dalam memenuhi kebutuhan modernisasi alutsista tersebut, pemerintah membutuhkan dana sebesar 124.995.000.000 dollar AS. Jumlah itu setara Rp 1,7 kuadriliun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News