GenPI.co - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon blak-blakan menyebut bahwa sertifikasi terhadap dai dan penceramah harus ditolak.
Dia menyebut sertifikasi tersebut adalah upaya pemerintah untuk menyingkirkan ulama-ulama yang kritis dari panggung mimbar.
Sebagaimana diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas yang berencana menggandeng organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk melaksanakan sertifikasi bagi para penceramah.
"Ini akan jadi instrumen untuk segregasi dai, terutama meminggirkan dai yang kritis," ujar Fadli Zon dalam akun Twitter-nya dan GenPI.co telah diizinkan untuk mengutip, Jumat (4/6).
Tidak hanya itu, Fadli Zon juga menilai penerapan pola tersebut sama seperti apa yang pernah dilakukan oleh bangsa Belanda terhadap Indonesia dahulu kala.
"Ini seperti pola klasik jahiliyah yang dipakai Belanda meredam para ulama zaman dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, menag Yaqut beralasan dalam pernyataannya beru-baru ini memapar alan sertifikasi bagi ulama, dai, dan penceramah.
Hal iyuu bertujuan agar para penceramah memiliki pengetahuan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan.
"Jadi dai dikumpulkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), diberikan wawasan kebangsaan dan moderasi beragama, kemudian dikasih sertifikat. Sertifikatnya jadi modal untuk berceramah," kata Yaqut dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama RI yang dikutip, Selasa (1/6).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News