GenPI.co - Imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait polemik KPK disebut hanya basa-basi. Pakar pun buka suara. Alasan di balik itu dianalisis dari berbagai sisi.
Ada dugaan bahwa Presiden Joko Widodo mengeluarkan imbauan yang tidak menguatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu kembali mencuat usai tes wawasan kebangsaan (TWK) di KPK dinilai melemahkan lembaga antirasuah tersebut.
Peneliti Ahli Utama P2P LIPI Bidang Politik Kebijakan Publik Syafuan Rozi pun turut menyoroti langkah presiden terhadap KPK.
Menurut dia, masyarakat selama ini melihat Presiden Jokowi lahir dari reformasi sehingga KPK pun harus menghormati.
"Jokowi ialah produk reformasi serta KPK lahir karenanya, jangan sampai masyarakat merasa ada pelemahan dari antirasuah," ujar Syafuan kepada GenPI.co, Kamis (3/6).
Syafuan menjelaskan pemimpin KPK harus segera klarifikasi terkait TWK.
Sebab, kata dia, jika polemik itu terus berlanjut, masyarakat akan memandang KPK telah dilemahkan.
"Ada semacam distorsi tujuan dari TWK dengan persepsi tidak mendapat nilai bagus, maka tidak layak menjadi ASB itu yang harus diklarifikasi," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, polemik TWK di KPK ramai diperbincangkan usai 75 anggota tidak dinyatakan lolos, beberapa waktu lalu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News