GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa politik Indonesia kini tak lagi diasuh oleh agenda negara, tapi dengan rencana milik kelompok oligarki.
Menurut Rocky, hal tersebut selalu terjadi tiap agenda pilpres lima tahun sekali.
“Kalau ingin Indonesia keluar dari pengaruh oligarki, jangan lakukan upaya perubahan di putaran normal,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (6/6).
Rocky mengatakan bahwa seharusnya lembaga survei bisa meneliti apakah masyarakat Indonesia ingin ada perubahan pada 2024 atau sebelumnya.
“Seakan-akan hanya pada saat putaran elektoral kita bisa menghentikan oligarki, padahal justru saat putaran itu, oligarki ramai-ramai memanfaatkan fasilitas-fasilitas pemilu itu,” katanya.
Akademisi itu memaparkan jika masyarakat ingin melakukan perubahan sebelum 2024, maka oligarki bisa tercengang.
“Oligarki tercengang karena perubahan politik dipercepat, lalu mereka kelabakan,” paparnya.
Rocky menuturkan bahwa secara konstitusional semua orang berhak untuk dicalonkan sebagai presiden Indonesia. Namun, oligarki memantau dan memanfaatkan hal itu.
“Kalau kita putar jalan pikiran itu, kita bisa menilai bahwa semua tokoh yang sedang diedarkan tidak pantas untuk menjadi capres, kecuali para tokoh yang sudah disurvei oleh lembaga-lembaga bermutu,” tuturnya.
Oleh karena itu, Rocky menilai bahwa para tokoh yang dinilai tak pantas untuk menjadi calon presiden harus langsung diucapkan.
Pasalnya, semua orang memang bisa menjadi presiden, tetapi keadaan Indonesia saat ini sedang buruk.
“Kita bisa bikin record mana partai yang tak bisa mencalonkan, mana kader bagus dari partai yang buruk, atau mana kader buruk dari partai yang bagus,” ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News