GenPI.co - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus merespons soal dugaan aksi maut Ketua KPK Firli Bahuri sebelum dilakukannya tes wawasan kebangsaan (TWK).
Diketahui, tim Indonesialeaks mengungkap Kepala Satuan Tugas Penyelidikan nonaktif Harun Al Rasyid sudah ditandai sebelum dimulainya TWK.
Harun mengaku mendapatkan bocoran informasi itu dari Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Adapun, Ghufron diduga menerima bocoran daftar itu dari Ketua KPK Firli Bahuri.
Menanggapi hal itu, Lucius mengatakan temuan dari tim Indonesialeaks ini perlu disosialisasikan ke publik.
"Sehingga bisa menjadi pembanding atas informasi sebaliknya yang telanjur banyak beredar selama ini," kata Lucius kepada GenPI.co pada Rabu (9/6).
Misalnya saja soal informasi TWK digunakan untuk membersihkan KPK dari virus radikalisme.
Lucius menduga, jangan-jangan pernyataan itu sengaja disebar agar terbentuk rasionalisasi dari keinginan sejumlah pihak untuk memberhentikan pegawai KPK, terutama mereka yang tidak bisa diajak kompromi.
"Dengan informasi yang berbeda dari Indonesialeaks, publik punya referensi lain," katanya.
Alhasil, penilaian terhadap TWK pun berimbang. Sebab, pendapat soal TWK telah muncul dari berbagai sisi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News