Sinyal Politik Jokowi Beda dengan Megawati, Pengamat Duga...

13 Juni 2021 14:20

GenPI.co - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mendeteksi ada sinyal politik dari tindakan yang dilakukan Presiden Joko Widodo di Jawa Tengah, Jumat (11/6) lalu.

Dalam momen kunjungan kerja tersebut, Jokowi terlihat akrab berbicara dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sementara di waktu yang sama, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menerima gelar profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan (Unhan), Jumat (11/6).

BACA JUGA:  Ini Salah Satu Penyebab Kemarahan Jokowi pada Para Menterinya

"Keakraban Jokowi dan Ganjar dalam kunker tersebut juga mengindikasikan adanya kubu-kubuan di PDIP,” beber Jamiluddin, Sabtu (12/6).

Pengajar di Universitas Esa Unggul itu juga blak-blakan mengatakan bahwa Jokowi memberi sinyal Ganjar menjadi bagian dari gerbongnya.

BACA JUGA:  Klaster Agama Dahsyat! Said Aqil Dan Haedar Nashir Saling Pepet

"Sinyal ini diharapkan dapat ditangkap Megawati," ujar Jamiluddin.

Alih-alih ikut menghadiri momen acara megawati, Jokowi memilih pergi ke Jateng untuk meninjau proyek Tol Semarang-Demak yang juga berfungsi sebagai tanggul pengendali banjir.

BACA JUGA:  Bima Arya Sampaikan Pesan Menggelegar Soal HRS, Ini Isinya

Tindakan itu ditangkap Jamiluddin sebagai isyarat bahwa Ganjar lebih pantas diusung PDIP pada Pilpres 2024 ketimbang Puan yang notabene putri Megawati.

Sementara itu, Jamiludin mengatakan acara penganugerahan megawati sebagai profesor kehormatan juga memiliki arti penting.

Sebab acara itu juga dihadiri oleh menteri pertahanan skali gus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Bahkan dalam acara itu, Prabowo tampak duduk berdampingan dengan Puan Maharani.

"Sinyal itu diperkuat ketika keduanya duduk berdampingan saat menghadiri sidang Senat di Universitas Pertahanan," tutur Jamiluddin.

Mantan dekan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP Jakarta yakin bahwa koalisi PDIP dan Gerindra tinggal menunggu waktu.

Sebab, dia menduga sudah ada kesepahaman di antara dua partai itu.

Meski demikian, Megawati harus mempertimbangkan Jokowi yang tampaknya lebih mendukung Ganjar Pranowo.

"Kalau ada kesepahaman kedua tokoh ini (Megawati dan Jokowi, red), maka muluslah pengusungan Prabowo-Puan pada Pilpres 2024," kata Jamiluddin.(JPNN/GenPI)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co