GenPI.co - Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ke pegawai KPK disamakan dengan penelitian khusus (litsus) pada era Orde Baru. Isinya telak banget.
Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati membeberkan semuanya.
Untuk diketahui, litsus merupakan metode penyaringan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Era Orde Baru yang digunakan untuk menyelidiki apakah seseorang memiliki paham komunisme atau tidak.
“Sebetulnya TWK itu adalah litsus model pemerintahan saat ini. Litsus model baru itu,” kata Asfinawati dalam konferensi pers virtual, Minggu (13/6).
Dia menilai TWK terhadap pegawai KPK sangat berkaitan erat dengan nalar berpikir pemerintahan yang otoriter.
Sebab, kata dia, bentuk pemerintahan otoriter memiliki tujuan untuk meraup keuntungan bagi kelompoknya sendiri.
"Orang tidak boleh terlalu ke kiri, tidak boleh terlalu ke kanan dalam terminologi mereka, agar menurut kepada pemerintah yang korup," ujar Asfinawati.
Seperti diketahui, sebanyak 75 pegawai dari 1.351 pegawai KPK dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Pelaksanaan TWK dilakukan dalam rangka peralihan pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sejumlah pihak meminta KPK terbuka dengan hasil tes yang diduga menyebabkan sejumlah pegawai lembaga antirasuah itu tak lolos. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News