Akademisi: Masih Ngotot Mengira Indonesia Hanya 2 Partai

25 Juni 2021 09:35

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan memberikan pendapatnya terkait terbentuknya Komunitas Jok-Pro 2024 yang mengusung duet Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada pilpres mendatang.

Pembentukan komunitas itu juga menggulirkan kembali wacana presiden tiga periode.

Menurutnya, hal itu bisa mengendalikan politik Indonesia ke arah partai tunggal atau minimal dua partai.

BACA JUGA:  Jangan Sepelekan, Khasiat Minum You C 1000 Sungguh Mencengangkan

"Ide tentang presidential threshold itu sudah berupaya diterangkan oleh intelektual dan masyarakat sipil, tapi masih ngotot juga dengan mengira Indonesia hanya boleh diisi dua partai itu," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co dalam video di kanal YouTube Refly Harun, Kamis (24/6).

Rocky Gerung mengatakan jika duet PDIP dan Partai Gerindra dilaksanakan, seharusnya sejak awal Indonesia dijadikan dua partai saja.

BACA JUGA:  Pakar Hukum: Jika 7 Tokoh Ini Sepakat, Jokowi 3 Periode Bisa Gol

"Namun, harus paham konsekuensinya. Kalau partai kalah, mereka harus menjadi oposisi," ungkapnya.

Filsuf itu memaparkan bahwa bisa saja partai politik tidak masuk kabinet serta menyusun sistem check and balances secara maksimal.

BACA JUGA:  Cespleng! Ternyata Ini Vitamin untuk Penderita Covid-19 OTG

"Hal itu bisa mengatasi masalah untuk akal-akalan 20 persen presidential threshold," paparnya.

Lebih lanjut, akademisi itu menilai bahwa pembentukan Komunitas Jok-Pro 2024 adalah ide konyol

Sebab, alasan yang dijadikan landasan pembentukannya tak masuk akal.

"Mereka bilang perseteruan Jokowi dan Prabowo memecah belah bangsa. Kalau memang begitu, seharusnya keduanya itu jangan dipilih lagi. Kenapa ini malah dipersatukan?" pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co