GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang memberikan pendapatnya terkait terbentuknya Seknas Jok-Pro 2024 yang mengusung duet Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada pilpres mendatang.
Menurut Ngorang, hal-hal seperti itu wajar saja terjadi di negara demokrasi.
“Dari sudut teori, kalau berbicara tentang demokrasi, hal tersebut boleh-boleh saja. Pasal 28 UUD 1945 sudah membebaskan orang dalam menyatakan pendapat,” ujarnya kepada GenPI.co, Sabtu (26/6).
Ngorang mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh komunitas itu seharusnya memiliki alasan yang kuat dan tidak asal buat.
“Jika dilihat, dasarnya itu berangkat dari pemikiran dasar bahwa kekuasaan itu harus mampu menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat,” katanya.
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menilai bahwa para anggota Komunitas Jok-Pro 2024 itu percaya bahwa pemerintahan Presiden Jokowi saat ini sangat maju.
“Jika ingin dibandingkan, pemerintahan di bawah presiden sebelumnya tidak sebagus di bawah kepemimpinan Jokowi, terutama dalam pembangunan,” ungkapnya.
Ngorang memaparkan bahwa siapa pun akan mengakui Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang sukses dalam melakukan pembangunan.
Pembangunan tersebut tak hanya jalan tol, tetapi juga bendungan, pelabuhan, hingga bandara.
“Prestasi itu tak hanya dinikmati oleh masyarakat di Pulau Jawa saja, tapi juga mereka yang di luar Pulau Jawa,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News