GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya terkait kritik BEM UI yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ‘The King of Lip Service’.
Menurut Rocky, anak muda saat ini menginginkan suatu tuntunan moral, layaknya aktivis Malcolm X dan Martin Luther King Jr.
“Anak muda sekarang baca lagi Che Guevara. Jadi, semua itu adalah simbol moral yang tidak bisa dibaca dengan statistik,” ujarnya dalam diskusi di kanal YouTube Refly Harun, Rabu (30/6).
Rocky menegaskan bahwa tidak ada gunanya analis politik melakukan survei.
“Mereka harus baca bagaimana problem bangsa ini dievaluasi etis,” tegasnya.
Akademisi itu menilai bahwa apa yang dilakukan oleh BEM UI menunjukkan kritik yang etis.
“Itu menunjukkan bagaimana publik benar-benar menginginkan etika politik,” ungkapnya.
Oleh karena itu, BEM UI banyak mendapat dukungan dari masyarakat.
“Sekarang jadi kelabakan rektor UI itu. Mau bikin apa dia itu?” paparnya.
Rocky mengatakan bahwa rektor UI panik karena sedang mengejar kepentingan pribadi.
“Dia merasa harus menghukum BEM UI agar dia bisa jadi menteri kalau nanti ada reshuffle kabinet lagi,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News