GenPI.co - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Pemprov DKI Jakarta buka-bukaan mengenai pengeluaran dana bantuan sosial (bansos) penanganan covid-19 di Jakarta.
Hal tersebut disampaikan saat rapat koordinasi dan supervisi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Selasa (29/6).
"KPK harapkan ada keterbukaan sharing fakta lapangan dari rekan-rekan Pemprov DKI," ucap Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK Dwi Aprillia Linda, Kamis (1/7).
Lembaga Antikorupsi tersebut ingin membuka semua data sebagai pertanggungjawaban Pemprov DKI mengeluarkan dana yang besar untuk bansos covid-19.
Menanggapi hal ini, Mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengatakan, bahwa tindakan yang dilakukan KPK untuk minta buka-bukaan data dinilai sudah tepat.
Tak hanya itu, Ferdinand kembali menyeret nama Novel Baswedan yang dinilai tak bekerja maksimal selama menjabat di KPK.
"Ini salah satu bukti bahwa @KPK_RI lebih baik setelah gerombolan Novel Baswedan tidak lagi memegang jabatan di KPK," cuit Ferdinand di akun Twitter-nya. Kamis (1/7)
Selain itu, pria berdarah Batak tersebut mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memberikan rincian dana bansos DKI.
"Ayo Gubernur @aniesbaswedan beberkan secara rinci data Bansos DKI. Jangan pikir APBD DKI bisa kau buat semaumu seperti Dana Formula E itu," lanjutnya.
Ferdinand berharap desakan tersebut segera membuat Anies membuka data secepatnya.
"Panik nggak?" tutup Ferdinand. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News