GenPI.co - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Semarang menjuluki Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai "The King of Silent".
Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes, Wahyu Suryono Pratama menilai Maruf Amin pada masa pandemi Covid-19 harusnya juga turut mengisi kekosongan perannya sebagai wapres.
"Secara umum, masyarakat menilai Wakil Presiden Ma'ruf Amin terlihat absen dan diam," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/7).
Anehnya, kata Wahyu, Maruf Amin justru hanya terkesan sebagai legitimator kebijakan pemerintah dengan argumentasi dan klaim yang amat bias agama dan identitas, yakni agama Islam.
"Hal ini tampak pada statement politiknya tentang halalnya BPJS dan hukum fardlu kifayyah melaksanakan vaksinasi Covid-19," imbuhnya.
Selain itu, Wahyu juga memberi catatan pada Presiden Jokowi dinilai kurang becus dan mengingkari janji politiknya.
Misalnya perihal utang negara, komitmen terhadap demokrasi, dan penanganan pandemi.
Sementara, Jubir Wapres Masduki Baidlowi, mengatakan Ma’ruf Amin tidak marah atas julukan “The King of Silence” yang diberikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Semarang.
"Nggak, (Wapres) nggak marah sama sekali. Perlu dicatat dengan garis bawah besar bahwa Wapres kita bukan yang kalau dikritik (marah). Nggak, dia nggak marah, biasa saja," kata Masduki, di Jakarta, Rabu (7/7), (ANT)
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News