GenPI.co - Beberapa waktu lalu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendapat julukan 'King of Lip Service' dari BEM UI. Kini, giliran Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan julukan 'King of Silent' dan Ketua DPR Puan Maharani 'Queen of Ghosting'.
Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) di instagram @bemkmunnes.
Menurut Pengamat komunikasi dan politik, Jamiluddin Ritonga, semua julukan tersebut bernada negatif yang langsung ditujukkan kepada orang-orang yang paling berkuasa di Indonesia.
"Nadanya mengindikasikan ketidakpercayaan kepada Presiden, Wakil Presiden, dan Ketua DPR RI," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Rabu (7/7).
Jamiluddin mengatakan masalah kepercayaan sangat menentukan efektifitas kepemimpinan seseorang.
"Kepercayaan yang rendah terhadap seorang pemimpin dengan sendirinya kepemimpinan itu akan tidak akan efektif lagi," jelasnya.
Dia menuturkan di saat pandemu covid-19 ini sangat membutuhkan sosok pemimpin yang dipercaya rakyatnya, sehingga dapat menggerakkan semua potensi bangsa untuk bersama-sama mengatasi lonjakan kasus tersebut.
"Rakyatnya akan memilih jalannya sendiri dalam penanganan covid-19 ini daripada mempercayai pemimpinnya," ucap Jamiluddin.
Penulis buku Perang bush memburu Osama itu dengan lantang menyebutkan rakyat sudah tidak percaya dengan kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatasi pandemi.
Akibatnya, untuk mengamankan kebijakan yang diambil pemerintah harus mengerahkan TNI dan Polri, agar masyarakat takut.
"Jadi, menurunnya kepercayaan pemimpin negeri harus segera diatasi. Kalau tidak, dihawatirkan akan makin banyak rakyat yang menjauh dari pemimpinnya," tegas Jamiluddin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News