GenPI.co - Presiden Indonesia Leaders Club (ILC) Haikal Hassan menyetujui adanya desakan Joko Widodo mundur dari jabatannya.
Dalam sebuah tayangan YouTube Cyber TV, Haikal menyebut dirinya sebagai oposisi sampai mati.
Direktur Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri lantas turut angkat suara terkait pernyataan Haikal Hassan.
Menurut dia, ucapan tersebut tidak akan berpengaruh dalam tatanan negara Indonesia.
"Saya menduga dia (Haikal, red) ini nggak punya nalar berpikir. Kritik dari Haikal ini tidak ada esensinya dan saya pikir pemerintah tidak akan mendengar juga," ucap Rudi kepada GenPI.co, Jumat (23/7).
Rudi menjelaskan ucapan oposisi sampai mati pun terasa sangat tidak masuk akal.
Sebab, dia menilai seorang oposisi memang ada dalam demokrasi, tetapi tidak menyesatkan masyarakat.
"Kalau dia bilang oposisi itu, saya terima. Namun, dia tampak ingin memprovokasi masyarakat untuk bergerak ke arah salah. Nah, ini menjadi masalah," jelasnya.
Dengan demikian, Rudi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh kepada ujaran yang tidak memiliki landasan.
Haikal Hassan, menurut Rudi, kerap menebar hoaks yang memperkeruh kondisi bangsa.
"Saya ingat betul dia sebar hoaks soal haji, tetapi tidak minta maaf. Nah, itu menjadi salah satu indikasi bila ucapan Haikal ngawur," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News