GenPI.co - Polemik pernyataan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Egi Primayoga yang menuduh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai pemburu rente obat ivermectin hingga ekspor beras kini semakin memanas.
Otto Hasibuan sebagai kuasa hukum Moeldoko menyomasi Egi Primayoga untuk membuktikan tuduhan tersebut serta diminta untuk menyampaikan permintaan maaf.
Menurut Otto, langkah itu dilakukan lantaran Moeldoko tidak terima atas tuduhan Egi yang dianggap tak memiliki bukti.
"Kami memberi ultimatum kepada Egi dan ICW dalam kurun waktu 1 x 24 jam untuk membuktikan tuduhannya atau mencabut pernyataan dan meminta maaf secara terbuka," ujar Otto melalui konferensi pers secara virtual, Kamis (29/7/2021) kemarin.
Lebi lanjut, kata dia jika tak segera dilakukan maka dengan sangat menyesal tentunya pihaknya akan melaporkan kasus ini kepada yang berwajib.
Terlepas dari itu, Otto menegaskan pihaknya membantah tuduhan ICW yang menyebut kliennya terlibat perburuan rente obat Covid-19 yang sempat langka lantaran diburu masyarakat.
"Saya kira tidak ada fakta bahwa Pak Moeldoko itu mempromosikan Ivermectin. Itu, kan, hanya yang disampaikan orang. Di mana bukti-bukti bahwa Pak Moeldoko mempromosikan Ivermectin?" jelas Otto.
Sebelumnya, ICW menyebut Moeldoko dalam jabatannya sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) punya hubungan dengan PT Noorpay Nusantara Perkasa, yaitu mengadakan program pelatihan petani di Thailand.
PT Noorpay sendiri sahamnya dimiliki oleh Sofia Koswara sebagai Wakil Presiden PT Harsen Laboratories, produsen Ivermectin.
Bahkan, Moeldoko tidak pernah menjadi bintang iklan obat yang membujuk masyarakat untuk mengonsumsi obat dari PT Hansen Laboratories dan PT Indofarma yang memproduksi Ivermectin.
ICW juga menyebut Moeldoko selaku KSP juga Ketua HKTI. Hubungan PT Noorpay Nusantara Perkasa dan HKTI adalah terkait dengan program pelatihan petani di Thailand. Pada awal Juni lalu, Ivermectin telah didistribusikan ke Kabupaten Kudus melalui HKTI.(antara/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News