Isoman Anggota Dewan Bikin Rakyat Tambah Sakit

31 Juli 2021 09:55

GenPI.co - Isoman anggaota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dianggap makin menyakiti rakyat. Dengan segudang fasilitas, saat terpapar covid-19 pun mereka masih bisa menginap di hotel. 

Fasilitas isolasi mandiri (isolasi) bagi anggota dewan itu diumumkan Rabu 28 Juli 2021. Rencana itu bahkan tertuang dalam Surat Nomor SJ/09596/SETJEN DPR RI/DA/07/2021.

Guru Besar Komunikasi Politik UPI, Karim Suryadi mengatakan, permintaan itu menunjukkan legislator tidak punya sense of crisis.

BACA JUGA:  Pasien Covid-19 Isoman Jangan Minum 5 Obat Ini, Bahaya!

Mereka juga dianggap gagal paham atas apa yang dihadapi rakyat yang mereka wakili.

Karim menjelaskan, kesulitan mendapatkan ruang rawat dihadapi banyak orang dan hampir terjadi di setiap kota. Demikian pula telantarnya pasien isoman hingga berujung kematian bukan satu atau dua kasus saja.

BACA JUGA:  Dapat Fasilitas Isoman Hotel Bintang 3, DPR Dinilai Tak Bermoral

”Meski hotel yang disediakan tidak tergolong mewah, namun kesan eksklusif tidak bisa dibantah,” katanya.

Ini dianggap kontraproduktif dengan kebutuhan merajut kebersamaan, kesetiakawanan, dan empati antarsesama warga bangsa dalam menghadapi pandemi

BACA JUGA:  Anggota DPR Diberi Fasilitas Isoman di Hotel, Fadli Zon Bersuara

Karim melanjutkan, semestinya DPR menawarkan solusi percepatan pengendalian wabah dan pemulihan ekonomi.

Setidak-tidaknya menunjukkan kepedulian sehingga perasaan senasib sepenanggungan menjadi modal sosial penanganan wabah.

”Memang tidak ada ketentuan hukum yang dilanggar. Namun langkah ini akan menjadi contoh pola pikir dan sikap etnosentrik, yang dapat ditiru publik dalam bentuk tindakan pengabaian atas aturan, atau memaksakan kehendak, dan bertindak menurut kepentingan sektoral,” katanya.

Dia menilai tindakan DPR adalah blunder karena seperti menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.

Langkah tersebut membuka motif sebenarnya di balik ungkapan untuk dan atas nama rakyat yang selalu mereka ucapkan.

Karim mengingatkan, covid-19 bukan hanya menyerang sistem pernapasan mereka yang terpapar virus, tetapi juga menyedot napas hidup dan usaha.

Ini membuat banyak warga kesusahan hidup dan tidak sedikit perusahaan gulung tikar akibat kekurangan nafas untuk menjalankan roda perusahaan.

”Dalam situasi yang memorak-porandakan kehidupan rakyat, bagaimana moral membenarkan tindakan mementingkan diri sendiri dari sebuah lembaga yang ditahbiskan mewakili rakyat?” ujar Karim. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co