GenPI.co - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti memberikan sindiran menohok kepada politikus ikan lele.
Menurutnya, perburukan pandemi tidak hanya disebabkan oleh dampak sosial dan ekonomi semata, tetapi juga oleh politikus ikan lele.
Lantas siapakah yang dimaksud politikus ikan lele tersebut?
Mu'ti rupanya hanya meminjam istilah dari Buya Syafi'i Ma'arif untuk menunjuk mereka yang tampil memperkeruh suasana dan mengadu domba.
"Tidak selalu yang mengurus partai politik, tetapi orang yang pikirannya selalu mengaitkan berbagai keadaan itu dengan politik, semua dipolitisasi," kata Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Rabu (4/8).
Itu artinya, politisi ikan lele akan senang jika airnya sudah makin keruh.
Oleh karena itu, tak sedikit orang yang mulai memancing di air keruh dan bahkan ikut memperkeruh suasana.
Menurut Mu'ti, mereka umumnya partisan dan menggunakan popularitasnya sebagai pendengung.
Mu'ti lantas mencontohkan salah satunya, terutama soal covid-19 yang didengungkan dibuat oleh China dan virusnya digunakan untuk melumpuhkan Indonesia.
"Nah, Muhammadiyah tidak ingin keadaan negeri jadi terpuruk. Kami tidak ingin jadi bangsa yang sakit, baik secara jasmani maupun sakit secara sosial," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News