Muhammadiyah Bongkar Prilaku Politisi Ikan Lele

05 Agustus 2021 12:05

GenPI.co - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menilai ulah para politisi ikan lele memperburuk dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi covid-19

Menurutnya, istilah politisi kan lele merupakan ungkapan yang dipinjamnya dari Buya Syafii Maarif yang ditujukan kepada mereka yang senang tampil untuk memperkeruh suasana dan mengadu domba.

Abdul Mu'ti mengatakan bahwa politisi ikan lele adalah sebutan untuk orang yang pikirannya selalu mengaitkan berbagai keadaan yang terjadi dengan politik alias dipolitisasi.

BACA JUGA:  Pernyataan Eks Jubir KPK Menggelegar, Kosong Tanpa Isi

“Saya menyebut politisi ini tidak selalu mereka yang menjadi pengurus partai politik, tetapi orang yang pikirannya selalu mengaitkan berbagai keadaan itu dengan politik," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/8).

Menurutnya jika saat ini banyak pihak yang memanfaatkan situasi dengan menciptakan kegaduhan bahkan adu domba.

BACA JUGA:  Mengejutkan, Pengamat Bongkar Kode di Balik Pernyataan Megawati

“Politisi Ikan Lele itu adalah politisi yang semakin keruh airnya, maka dia itu semakin menikmati kehidupannya," katanya.

Sehingga, lanjutnya, sekarang ini banyak sekali orang yang berusaha memancing di air keruh, tapi juga memperkeruh suasana.

BACA JUGA:  Kasus Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio, Kapolda Sumsel Ikut Terseret

Umumnya, ‘Politisi Ikan Lele’ adalah mereka yang bersikap partisan dan menggunakan popularitasnya sebagai pendengung.

Abdul Mu’ti mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak ingin masyarakat Indonesia terseret arus dari tindakan tidak bertanggung jawab para politisi ikan lele.

“Nah Muhammadiyah tidak ingin keadaan negeri makin terpuruk dan juga tidak ingin pandemi Covid-19 ini menjadikan kita sebagai bangsa yang sakit secara jasmani maupun sosial,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co