GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri angkat suara perihal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyerukan demo terkait isu kegagalan Presiden Jokowi dalam menangani Covid-19.
Menurutnya, HMI yang selama ini taat aturan, menjadi aneh bila menyerukan demo di tengah pandemi Covid-19.
"Saya terkejut HMI ingin mengepung Istana. Namun, ternyata HMI-nya ini selundupan," ucap dia dalam tayangan YouTube Kanal Anak Bangsa dikutip GenPI.co, Kamis (5/8/2021).
Rudi menjelaskan sosok di balik seruan tersebut merupakan produk HMI yang gagal dalam kongres ke-31 di Surabaya.
Oleh karena kecewa, kata dia, kelompok itu mencoba mencari perhatian dengan mengadakan seruan demo.
"Hal itu terjadi karena ada kelompok yang tidak setuju terpilihnya Raihan Raitama sebagai Ketua Umum PB HMI. Jadi, memanfaatkan ini untuk mencari panggung," jelasnya.
Dengan demikian, Rudi menyarankan kepada pihak yang kalah dalam kongres itu agar tetap menjunjung demokrasi.
Sebab, menurutnya, dalam pertarungan selalu ada yang menang dan kalah, sehingga wajar dalam demokrasi.
"Saya rasa yang kalah harus legawa, ya. Sebab, seruan demo ini tidak etis dilakukan, mengingat di tengah pandemi Covid-19," imbuh dia.
Sebelumnya, PB HMI pimpinan Abdul Muis Amiruddin melalui surat instruksi nomor 144/A/Sek/12/1443 bertanggal 2 Agustus, menilai kepemimpinan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin gagal memenuhi hak warganya yang dihadapkan krisis Covid-19.
Dalam anjuran surat itu, mereka menginstruksikan Badan Koordinasi (Badko) HMI se-Indonesia agar melakukan unjuk rasa pada 6-13 Agustus.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News