GenPI.co - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon blak-blakan menyindir keras pemasangan baliho dan billboard oleh para elite partai politik demi kepentingan Pilpres di 2024.
Hal tersebut diungkapkan Fadli Zon dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Sabtu (7/8).
Menurut Fadli Zon, pemasangan baliho yang memuat foto pimpinan Partai itu seolah tidak memiliki kepercayaan diri untuk merebut hati rakyat.
"Mereka yang pasang baliho/billboard ke pelosok negeri di tengah pandemi sebenarnya tak percaya diri. Curi start kampanye perkenalan diri, padahal rakyat sedang susah mencari sesuap nasi," jelas Fadli Zon.
Anggota DPR RI itu pun menyayangkan, dengan situasi pendemi saat ini, para pejabat negara justru sibuk mengampanyekan diri.
Oleh sebab itu, Fadli Zon meminta rakyat agar cerdas memilih.
"Jangan sampai tertipu lagi," tegas Fadli Zon.
Dalam pantauan GenPI.co, setidaknya ada dua pimpinan partai politik yang saat ini gencar memasang baliho dan billboard.
Yaitu PDIP yang memasang baliho Puan Maharani, dan Partai Golkar yang memasang billboard Airlangga Hartarto.
Sebelumnya, Partai Golkar dengan terang-terangan telah menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024. Diakui, bahwa baliho Airlangga demi kepentingan Pilpres 2024.
Pemasangan videotron dan billboard berwajah Airlangga Hartarto merupakan instruksi DPP Partai Golkar untuk para kadernya. Terutama anggota DPR fraksi Partai Golkar.
Hal tersebut tertuang melalui surat perintah yang diteken oleh Wakil Ketua Umum Nurul Arifin dan Sekjen Lodewijk Paulus pada 3 Juli 2021.
Surat perintah pemasangan billboard dan videotron ditujukan kepada seluruh anggota DPR RI Fraksi Gorkar, Ketua DPD 1 Provinsi, dan DPD II Kabupaten/Kota, Ketua Umum Organisasi Sayap, dan Ketua Umum Ormas Hasta Karya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto ikut menjelaskan, yang dipasang adalah billboard.
Bukan baliho. Sebab, billboard tersebut membayar pajak. Dia membantah pemasangan gambar Puan Maharani ada kaitan dengan Pilpres 2024.
"Kalau untuk pilpres, semua tahu kewenangan itu ada di Ketua Umum, Ibu Megawati. Kandidatnya siapa? Tentu Ibu yang menilai dan memutuskan nanti," jelas Utut belum lama ini.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News