Mural Jokowi 404: Not Found, Pesan Sepele Tapi Sangat Menohok

15 Agustus 2021 03:30

GenPI.co - Mural atau lukisan pada dinding yang menampilkan gambar mirip wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi viral di media sosial.

Mural mirip wajah Jokowi itu tampak di kawasan Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

Meski terlihat sepele, tetapi bagi Pemerintah Jokowi dan aparat keamanan, mural mirip wajah Jokowi tersebut merupakan pesan menohok dan melanggar hukum.

BACA JUGA:  Keberuntungan 5 Shio Datang Tanpa Henti, Cek Rekening Bikin Kaget

Pasalnya, tidak lama kemudian, aparat menghapus mural tersebut.

Tak hanya itu, Polisi pun tengah memburu pembuat mural 'Jokowi 404: Not Found'.

BACA JUGA:  Air Rebusan Putri Malu Bikin Pria Makin Dahsyat, Istri Bahagia

Langkah polisi mencari pembuat mural didasari oleh pengertian bahwa presiden adalah lambang negara.

Kehebohan makin menjadi, tatkala Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini turun tangan menjawab secara khusus ramainya mural tersebut.

BACA JUGA:  Suara Lantang Megawati Mengejutkan, Seret Jokowi

Faldo menyebut, penghapusan mural tersebut karena dianggap tak berizin dan melakukan kesewenang-wenangan terhadap pemilik tembok.

Namun, justru penjelasan Faldo Maldani menuai protes. Malah bikin ramai karena alasan yang diungkapkan berbeda dengan di lapangan. Sejak kapan mural di tembok harus berizin?

Lantas, sebenarnya apa maksud angka 404: Not Found, dan kenapa menjadi sensitif bagi pemerintah.

Dalam dunia internet, 404 merupakan kode HTTP yang artinya laman tidak ditemukan alias kosong.

Merespons hal tersebut, Ismail Fahmi dikenal sebagai pakar media sosial pendiri Drone Emprit menjelaskan sejarahnya.

Hal tersebut diungkapkan Ismail Fahmi dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Sabtu (14/8).

Ismail Fahmi yang merupakan peraih gelar PhD dalam ilmu informasi (information science) Universitas Groningen membeberkan sejarah 404: Not Found.

Terlepas dari isu politik, 404 adalah angka yang sering muncul di layar komputer atau tampilan peramban (browser) bila pencarian gagal menemui hasil.

Berdasarkan sejarah yang umum diketahui, 404 tercipta di lantai 4 gedung CERN (Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire/Dewan Eropa untuk Riset Nuklir), di Swiss. Di lantai 4 gedung CERN, ada ruangan bernama Room 404.

Di dalam Room 404, staf-staf ditugasi untuk mencari berkas-berkas. Hasil pencarian yang didapat staf akan dikirim lewat sistem informasi yang sudah sangat lazim digunakan saat ini, yakni world wide web (WWW).

Adapun WWW sendiri ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada 1990.

Saat itu, bila staf-staf di Room 404 tidak menemukan berkas yang dicari, mereka akan berkirim pesan lewat WWW dengan menyampaikan keterangan bertuliskan 'Room 404: File not found'.

"Ketika WWW (world wide web) digunakan makin luas, tidak hanya di lingkungan simulasi gedung CERN, protokol WWW tetap menggunakan 404 sebagai kode eror ketika halaman yang dicari di sebuah situs web tidak ditemukan," ujar Ismail Fahmi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co