GenPI.co - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah angkat suara terkait sejumlah mural bernuansa kritis terhadap pemerintah yang dihapus sejumlah aparat.
Seperti diketahui, mural yang menyatakan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai banyak bertebaran.
Salah duanya yakni mural bertuliskan “Jokowi 404 Not Found” dan “Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit”.
“Menurut saya, yang paling dirugikan dari respons pernyataan dan tindakan reaktif terhadap mural-mural tersebut justru citra Presiden itu sendiri,” ujar Febri Diansyah dalam akun Twitter-nya yang telah dikonfirmasi oleh GenPI.co, Sabtu (14/8).
Dirinya lantas menyikapi hal lain dari mural tersebut. menurutnya, mural-mural tersebut justru bisa dijadikan ajang perlombaan untuk merayakan hari lahir bangsa Indonesia.
“Banyak pilihan respon dan tindakan yang bisa dilakukan. Lomba bikin mural misalnya,” kata Febri Diansyah.
Febri Diansyah berpendapat bahwa mural-mural tersebut bisa menjadi konsep sederhana untuk ajang kontes.
“Samakan frekuensi agar pesan bisa diterima dengan baik. Setelah itu, gunakan frekuensi yang sama untuk menyampaikan pesan yang anda inginkan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Febri Diansyah menilai mural yang bertebaran merupakan respons masyarakat terhadap kekuasaan.
Oleh sebab itu, menurutnya, aksi masyarakat tersebut tidak akan mudah diredam oleh kekuasaan yang saat ini sedang berkuasa.
“Ya, memang kekuasaan di tangan kadang menggoda untuk matikan pemancar frekuensi tadi. Akan tetapi, hal tersebut enggak akan bisa dilakukan,” tuturnya.
“Mungkin, justru bisa bertambah banyak,” tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News