GenPI.co - Bermunculan spanduk protes terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di sejumlah ruas jalan utama di Bandung.
Spanduk dengan tulisan ‘KDM Lain Bapak Aing (KDM Bukan Bapak Saya) tersebut terdapat di sejumlah ruas jalan. salah satunya di Jalan LLRE Martadinata.
Namun spanduk dengan latar belakang siluet wajah Dedi Mulyadi itu sudah hilang pada Minggu (11/5). Sampai saat ini belum diketahui siapa yang memasang.
Guru Besar sekaligus Dekan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan mengatakan spanduk protes itu adalah bentuk penyampaian aspirasi warga.
Menurutnya, tindakan itu merupakan hal yang lumrah. Sebab Indonesia adalah negara demokrasi yang memberikan hak kepada warga untuk berpendapat.
“KDM (Kang Dedi Mulyadi) ini kan banyak program yang sifatnya terobosan. Mungkin ada yang merasa tidak nyaman,” katanya dikutip dari JPNN.com, Senin (12/5).
Cecep menyampaikan pemasangan spanduk itu juga merupakan bentuk protes yang disampaikan atas kinerja pemerintah.
“Risiko demokrasi yang begitu. Ada perbedaan pandangan mengenai cara menyelesaikan masalah. Biasa saja sih,” ujarnya.
Dia juga menyoroti terkait cara politikus Partai Gerindra itu sebagai pemimpin daerah merespons gelombang protes.
“Tidak terpancing, KDM menurut saya lebih dewasa. Saya salut tidak terpancing. Selama program itu diyakini baik, menurut saya berlanjut saja,” ucapnya. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News