GenPI.co - Wacana reshuffle kabinet kembali menguat. Namun, di balik isu pencopotan menteri itu disinyalir terdapat niat jahat.
Pengamat politik Muhammad Mualimin mengatakan, ada hal yang mencurigakan dari wacana pemecatan menteri.
"Saya curiga isu reshuffle digaungkan politikus untuk menggeser menteri yang non-partai," katanya di Jakarta, Sabtu (21/8/2021).
Menurut dia, wacana reshuffle seolah-olah sudah dipersiapkan untuk menggeser menteri tertentu
"Ada semacam niat jahat yang ujungnya partai koalisi minta tambahan jatah kursi," tuturnya.
Pada masa covid-19 begini, ia menilai, Presiden Jokowi tidak sering-sering melakukan pergantian menteri.
Reshuffle kabinet, imbuhnya, akan membuat roda pemerintahan tidak berjalan dengan baik.
Mualimin pun menganggap, tidak ada kesalahan fatal yang dilakukan menteri.
"Reshuffle kabinet hanya merusak kebijakan yang telah diambil dan diputuskan," ujarnya.
Ia menyarakan agar partai lebih baik menyampaikan kritikan yang membangun daripada melempar isu reshuffle kabinet.
"Tunjukkan saja kebijakan mana yang tak relevan, bukan menterinya yang didepak," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News