GenPI.co - Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Bagus Balghi memberikan pandangannya terkait laporan majalah The Economist berjudul “Presiden Indonesia Menjanjikan Reformasi, tetapi Dia yang Berubah”.
Dalam laporan tersebut, The Economist menilai bahwa demokrasi Indonesia makin dilemahkan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Majalah asal Inggris itu mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi kerap berupaya menekan kritik dari masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga terlihat berusaha menyingkirkan oposan politik.
Bagus menilai bahwa negara seharusnya dapat menjamin rakyat dalam menyampaikan kritik, terutama lewat media sosial yang kini sudah menjadi ruang bebas bersama.
Pasalnya, presiden dipilih oleh rakyat secara konstitusi. Lalu, rakyat memberikan mandat kepada pemimpin terpilih.
“Tak ada yang salah jika yang memberi mandat. Warga berhak mempertanyakan kebijakan-kebijakan yang diambil,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (23/8).
Lebih lanjut, Bagus pun mengkritisi komunikasi politik pemerintahan Presiden Jokowi.
Menurutnya, komunikasi politik pemerintah saat ini penuh kegaduhan dan kegagapan.
“Akibatnya, alih-alih menjawab keresahan publik, yang terjadi justru kegaduhan di publik juga,” ungkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News