GenPI.co - Dinamika reshuffle kabinet dibongkar Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab. Ada 3 kemungkinan yang ikut disebut.
Fadhli menjelaskan, dinamika itu tidak bisa dihindarkan menjelang berakhirnya masa jabatan Jokowi yang tinggal tiga tahun lagi.
"Pilpres makin dekat," katanya kepada GenPI.co, Selasa (24/8).
Dia menjelaskan, ada beberapa kemungkinannya reshuffle bisa terjadi dalam waktu dekat.
"Pertama, Ingin menggenjot kinerja menteri yang letoy," katanya.
Menurutnya, poin kedua adalah peringatan bagi menteri yang perhatiannya sudah terfokus pilpres sementara pekerjaan makin bertumpuk.
"Ketiga, Jokowi ingin menempatkan orang kepercayaan di posisi strategis," ucapnya.
Sebelumnya, Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin mencuriga isu reshuffle digaungkan politisi untuk menggeser menteri yang nonpartai.
"Ada semacam niat jahat yang ujungnya partai koalisi minta tambahan jatah kursi," katanya.
Mualimin mengatakan, kondisi saat ini tidak baik keseringan reshuffle, apalagi tak ada kesalahan fatal menteri.
"Gonta-ganti menteri hanya merusak kebijakan yang telah diambil dan diputuskan," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News