GenPI.co - Pemasangan baliho yang dilakukan tokoh politik belangan ini lagi tren. Seperti baliho Ketua DPR Puan Maharani, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Tapi berbeda dengan Wakil Ketum Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lebih menunjukan kinerja.
Pengamat politik, Hadi Suprapto mengatakan, strategi pemasangan baliho sudah tidak tepat bagi seorang Sandiaga Uno.
Sebab, menurutnya, Sandiaga Uno sudah sadar bahwa posisi eksistingnya sudah kuat.
"Dia itu pemain lama, terutama sempat menjabat sebagai Wakil Gubernur di DKI Jakarta, lalu maju Pilpres 2019 dan kini menjadi Menteri Dia sudah sadar bahwa posisi eksistingnya sudah kuat," ujar Hadi dalam diskusi secara daring oleh Parwa Institute, Sabtu (4/9).
Lebih lanjut, Hadi menilai peluang Sandiaga Uno untuk maju ke Pilpres 2024 cukup terbuka lebar. Terlebih, Karena kesukaan rakyat terhadap sosok Sandiaga Uno Paling tinggi di semua survei.
Bahkan diperkirakan jika Prabowo tidak ikut dalam kontestasi tersebut maka Partai Gerindra Bisa saja mendorong Sandiaga Uno Sebagai Capres 2024.
"Apalagi kalau Prabowo tidak ikut, maka Gerindra akan dorong Sandiaga Uno. Karena dia yang paling potensial dan termasuk pemain lama, muda, energik, santun serta Disukai emak-emak," ucapnya.
Hadi menyampaikan, baliho bukanlah alat nomor satu untuk menaikkan popularitas. Menurut dia, baliho dianggap kurang efektif di desa-desa.
"Baliho bukan alat nomor satu untuk menaikkan popularitas. Apalagi baliho kurang efektif, karena cuma bisa efektif di wilayah strategis seperti pusat kota. Sedangkan untuk desa-desa belum tentu efektif," kata Hadi.
Direktur Eksekutif Parwa Institute, Justrianto juga menanggapi ihwal strategi Sandiaga Uno yang tak menggunakan baliho sebagai alat menaikkan popularitas.
Justrianto menyebut Sandiaga Uno sedang memaksimalkan jabatan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menparekraf.
"Saya melihat Sandi hari ini mencoba untuk bagaimana memaksimalkan dirinya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya," kata Justrianto.
Dia menambahkan, Sandiaga Uno masih berada di posisi ketiga secara ektabilitas dengan jumlah 13,5 persen. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News