GenPI.co - Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya turut angkat bicara soal perubahan nama Front Pembela Islam menjadi Front Persaudaraan Islam (FPI).
Menurutnya, dengan perubahan nama dan logo, FPI bisa membawa angin segar bagi Indonesia.
"FPI yang baru semoga hadirnya membawa maslahat untuk rakyat Indonesia," ungkap Harits kepada GenPI.co, Jumat (10/9).
Harits berharap keberadaan FPI yang baru bisa menambah warna berorganisasi kemasyarakatan.
Sementara itu, dia menyoroti pemerintah agar bisa berjalan bersama ormas yang sempat dilarang tersebut.
"Pemerintah harus merawat kemajemukan menjadi anugerah untuk membangun bangsa dan negara bersama-sama," jelasnya.
Sebab, Harits menilai sikap arogan dan otoriter yang ditunjukkan pemerintah bisa berakibat buruk terhadap generasi penerus bangsa.
Selain itu, dia merasa pemerintah tidak perlu bereaksi berlebihan tentang pembentukan FPI baru tersebut.
"Sikap tirani kekuasaan akan melahirkan ketidakpercayaan rakyat terhadap penguasa dan menjadi embrio disabilitas kehidupan sosial politik," imbuhnya.
Sebelumnya, kabar terbentuknya Front Persaudaraan Islam (FPI) dibenarkan oleh Sekjen PA 212 Novel Bamukmin.
Menurut Novel, FPI telah resmi mengganti nama dan logo pada 17 Agustus 2021, kemarin (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News