GenPI.co - Salah satu pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan menyayangkan aksi penggerudukan terhadap acara HUT ke-20 Demokrat di Tangerang.
Padahal, acara itu diinisiasi oleh para pendiri partai tanpa ada maksud membela kubu mana pun. Acara itu diklaim hanya untuk haul Demokrat dan penyampaian lintasan sejarah dari pendiri melalui video.
Atas kejadian tersebut, dirinya menyampaiakan ada banyak hal yang perlu menjadi pembelajaran terhadap para kader Demokrat.
"Pertama, kredibilitas pemimpin harus terukur dan dapat diukur," kata Hencky kepada GenPI.co, Sabtu (11/9).
Kedua, sistem pengkaderan harus benar-benar menjadi kader nasional, jangan sampai menjadi kader premanisme.
Ketiga, perlu adanya pembelajaran terkait sikap menghormati siapa pendiri Partai Demokrat.
"Ada banyak (pembelajaran), tetapi tiga itu saja yang harus disampaikan, semoga SBY dan AHY dengar," katanya.
Dia berharap pesan ini bisa sampai ke dua petinggi Demokrat tersebut. Sebab, saat ini yang menilai Demokrat bukan lagi pendiri, melainkan langsung oleh rakyat.
"Ketika mereka tidak menghargai pendiri partai dalam melaksanakan haul, itu sudah sangat biadab. Kenapa biadab? Kan, yang datang mengamuk, saya bikin ultah enggak boleh, dan diancam dibubarkan," katanya.
Meskipun demikian, Hencky menyebut acara haul Demokrat itu berhasil berjalan dengan baik.
Dia meminta tidak ada yang bicara playing victim, apalagi membawa nama Allah ketika ternyata yang dipaparkan adalah kebohongan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News