GenPI.co - Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan pembahasan RUU energi baru terbarukan (EBT) mendapatkan sambutan baik dari badan legislatif (Baleg).
“Komisi VII rapat bersama baleg, kami melakukan harmonisasi pembahasan RUU EBT, yang mana komisi VII berperan mengusulkan RUU tersebut,” ucapnya di DPR RI, Senin (13/9).
Politikus Golkar itu mengatakan pembahasan tersebut akan diperinci lagi melalui panja.
“Seperti yang disampaikan tadi, akan dibuat semacam panja, yang mana pembahasan pasal per pasal bisa lebih terperinci lagi,” bebernya.
Dyah Roro mengatakan akan mengawal kebutuhan RUU EBT.
“Nanti pendekatan-pendekatan seperti itu perlu kita kawal agar kebutuhan-kebutuhan lintas sektoral juga terpenuhi dalam RUU EBT,” ucapnya.
Dia mengatakan dalam RUU tersebut terdapat energi nuklir, karena nuklir ini salah satu bagian daripada sumber energi baru.
“Energi baru tuh macem-macem ada hidrogen, dan salah satunya nuklir,” ucapnya.
Perbedaan nuklir dalam RUU EBT dibandingkan ruu ialah pemanfaatan nuklir sebagai listrik.
“Karena pemanfaatan nuklir macam-macam untuk berbagai macam industri juga dibutuhkan nuklir,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News