Soal Wacana Amendemen, Golkar Ingatkan Peristiwa Kudeta di Guinea

Soal Wacana Amendemen, Golkar Ingatkan Peristiwa Kudeta di Guinea - GenPI.co
Ketua Fraksi Golkar MPR RI Idris Laena (Foto: Rosa Panggabean/Antara)

GenPI.co - Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI Idris Laena angkat bicara soal amendemen.

Idris Laena menilai, tidak ada jaminan rencana amendemen UUD NRI 1945 bisa berjalan mulus dan lancar, karena dikhawatirkan tidak terkendali serta menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.

"Kita harus mengkaji secara mendalam karena bisa saja amendemen tersebut tidak terkendali dan menimbulkan gejolak di masyarakat. Tidak ada yang bisa menjamin amendemen akan berhasil dengan mulus karena memang kita tidak mengenal istilah amendemen terbatas," kata Idris di Jakarta, Selasa (7/9/2021), dikutip Antara.

BACA JUGA:  Arsul Sani Setuju Amendemen UUD 1945, Asalkan..

Idris mencontohkan peristiwa kudeta di Guinea beberapa hari lalu yang berawal dari amendemen konstitusi dengan mengubah aturan jabatan presiden menjadi tiga periode.

Seperti diketahui, peristiwa kudeta di Guinea tersebut terjadi pada Minggu (5/9/2021) justru dilakukan pasukan khusus yang langsung memberlakukan jam malam dan membubarkan konstitusi.

BACA JUGA:  Soal Wacana Amendemen, Dasco Beberkan Fakta di Istana

“Saya sebagai mantan Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Amin tidak ingin reputasi Jokowi yang hebat, dari seorang wali kota, gubernur, dan akhirnya terpilih menjadi Presiden dua periode lalu hancur hanya karena bisikan serta ambisi segelintir orang," ujar Idris Laena.

Dia menilai, Presiden Jokowi telah berhasil memimpin bangsa Indonesia dan membangun kepemimpinan yang kondusif dengan merangkul lawan politiknya pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, yaitu Prabowo Subianto untuk membangun Indonesia.

BACA JUGA:  Suara Lantang Syarief Hasan, Sebut Isu Amendemen UUD 1945 Seksi

Presiden Jokowi, ujarnya, berhasil membangun infrastruktur dasar dan desentralisasi termasuk keberhasilan mengendalikan pandemi covid-19 yang dibandingkan negara lain dengan jumlah penduduknya tidak sebanyak Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya